Semua karena penyelenggaraan Illahi sehingga kerisauan was-was dan khawatir hilang seketika dan yang terjadi semua baik sekali lagi semua baik.
Bagaimana tidak risau kalau menjelang satu minggu sebelum pelaksanaan Misa HUP yang dilabeli kata ‘Semarak” tanggapannya minim, mereka yang seharusnya mendaftar melalui Ketua Lingkungan masing-masing amat sedikit bahkan kalau dibandingkan dengan jumlah panitia anggota koor dan para wiyogo.
Penyelenggaraan Ilahi
Sungguh hanya karena penyelenggaraan Illahi melalui RohNya yang Kudus yang menyemangati mereka untuk hadir dalam Misa HUP pada hari Minggu 28 Mei 2023 mulai pukul 10.00 WIB di gedung Widya Bhakti, yang dipersembahkan oleh Pastor Kepala Paroki Katedral Malang Romo Ignasius Adam Suncoko Pr.
Sehingga jumlah yang hadir lebih dari 100 orang, baik yang berpasangan sebagai suami-istri maupun sedang sendiri karena salah satu pasangannya sudah terlebih dahulu berpulang ke surga.
Sebuah Kesaksian
Dalam homili Romo Adam memberi kesempatan kepada satu pasutri yakni pasutri Bapak Thomas Suroso Sumbodo dan Ibu Christina Nanik Kasiani yang berulang tahun perkawinan 58 tahun untuk mensharingkan hidup perkawinannya. Bahwa hidup perkawinannya tidak selalu berjalan mulus, ada kekurangan ada pula perbedaan pendapat atau tidak sejalan, namun semua dapat diselesaikan dengan baik karena saling menyadari akan kekurangan diri.
Ketika Romo bertanya, “Siapakah yang lebih dahulu berinisiatif untuk damai?” diperoleh jawaban bahwa keduanya mempunyai inisiatif untuk meminta maaf walaupun tidak dalam waktu yang sama, kadang bersikap mengalah menjauh namun tidak terlalu lama”.
Ibu Suroso juga bercerita akan nasihat dari ibunya yang selalu diingat, “itu sudah pilihanmu, kamu juga harus sabar dan tetap setia pada suamimu apapun yang terjadi”, beliau juga menambahkan “selalu mendoakan suami yang bertugas jauh dari rumah dan dalam waktu yang lama”.
Dan Romo Adam menambahkan, “ada yang diusahakan berarti ada butir-butir rahmat Tuhan, ada kekuatan dari luar diri pasutri yakni rahmat Tuhan”.
Orka Budaya Semarakkan HUP
Misa Semarak HUP kali ini disemarakkan oleh Orka Budaya Bidang Kesaksian yang anggotanya mengenakan kaos biru bertuliskan Langen Budaya Wahyu Widodo.
Mereka serba bisa ‘multi talent’ kata generasi X yaitu bisa menabuh gamelan bisa memainkan angklung bisa sebagai waranggono juga bisa menyanyi atau koor dengan iringan organ.Ya kemarin itu lagu-lagu ordinarium dinyanyikan oleh anggota koor dengan iringan organ, lagu-lagu: pembuka persembahan komuni dan penutup dengan iringan gamelan dan kulintang.Menurut MC – Ibu Erna yang juga dirigen, Orka Budaya berlatih setiap hari Senin sore di gedung Widya Bhakti lantai 3 dan sampai saat ini masih membuka diri untuk menerima anggota baru bahkan mengundang pasutri yang berHUP kali ini untuk ikut serta dalam grup Langen Budaya.HUP Sebagai Ungkapan SyukurUntuk diketahui bahwa Misa HUP kali ini ditujukan kepada para pasutri atau yang sudah single yang berulang tahun perkawinan pada bulan Januari Februari Maret April dan Mei.Mengapa demikian, karena setelah pandemi covid-19 setiap kali ada Misa HUP bulanan yang datang sangat minim, maka atas saran rapat DPP Harian diselenggarakan secara berkala.
Dan menurut informasi yang didapat oleh penulis, Misa HUP yang akan datang dilaksanakan lagi pada bulan Agustus 2023 dengan mengundang mereka yang ber-HUP bulan Juni Juli dan Agustus.
Setelah doa penutup misa, Romo Adam menyampaikan, “Selamat HUP untuk bapak-ibu dan Semoga selalu dalam Berkat Tuhan”.
Kontributor: L. Suryono
Dokumentasi: L. Suryono