Paroki Katedral Malang melalui Bidang Pelayanan melaksanakan pengobatan gratis di Dusun nDungan Desa Landungsari, pada Minggu 12 Maret 2023 mulai pukul 08.00 s.d 12.00 WIB. Pada mulanya kegiatan ini diusulkan oleh panitia yang mayoritas para ibu dan dilaksanakan di Punden Dusun nDungan.
Namun demikian Bapak Kamituwo setempat mempunyai pertimbangan lain. Maka pelaksanaan digeser ke arah barat beberapa meter tepatnya pada Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Cepiring 8. Perubahan tempat tersebut, ternyata membuahkan komunikasi yang baik antara umat Katolik Lingkungan Santo Bonifasius dan Lingkungan Santa Maria Magdalena, dengan ibu-ibu kader PKK Dusun Ndungan yang mengelola Posyandu.
Ibu-ibu Kader PKK tersebut, ikut terlibat aktif dalam pelaksanaan mulai dari penerimaan, registrasi pasien, hingga mengantar ke dalam ruang periksa dan penyampaian obat.
Membangun Relasi Kemasyarakatan
Menurut Ketua Wilayah X Ibu Theresia Endang, “selama ini kami sebagai umat katolik yang berdomisili di Desa Landungsari sudah terbiasa hidup saling menolong saling membantu sebagai sesama warga. Dengan adanya kegiatan pengobatan gratis ini, interaksi kami lebih meningkat. Secara khususnya antara ibu-ibu WKRI Ranting dengan ibu-ibu Kader Penggerak PKK.
Oleh karena itu, kami terus mencoba membangun komunikasi antar umat beragama melalui dialog pelayanan yang harmonis saling menghormati saling melayani. Ibu-ibu kader PKK juga berterima kasih, karena mendapatkan pengalaman baru. Yakni pengalaman tentang bagaimana menyelenggarakan pengobatan gratis. Mulai dari perencanaan, pengadaan prasarana dan sarana pendukung, penataan meja pelayanan, dan tempat sirkulasi pasien hingga penempatan ruang tunggu pasien.
Wujud Ucapan Syukur
Sedang menurut Ketua Bidang Pelayanan Paroki, Ibu Cindy, pengobatan gratis ini secara rutin ada dalam program kerja bidang. Pada tahun 2023 ini kami tujukan kepada warga Landungsari khususnya di Dusun nDungan. Selain itu juga sebagai ucapan syukur telah terbitnya IMB untuk pendirian Kapel Santo Bonifasius di Landungsari.
Selanjutnya beliau juga menyampaikan komposisi tenaga medis dan relawan yang diajak serta dalam pelayanan pengobatan gratis ini. Adapun komposisinya ialah, 5 orang dokter umum, 5 relawan tensi, 7 orang relawan asisten apoteker, 6 relawan administrasi, 7 mahasiswa STIKES Panti Waluyo Malang, dan 4 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.
Berangkat dari Kesadaran Pribadi
Hingga pukul 11.00 WIB sudah lebih dari 110 pasien datang dan dilayani secara gratis. Menurut Ibu dr. Paulina, dari antara mereka ada yang sakit flu, menyandang diabites, tekanan darah tinggi, bahkan beberapa didapati tensi tinggi. Ada pula yang menyampaikan keluhannya yakni pegel-pegel. Dalam kegiatan pengobatan gratis kali ini, tidak ditemukan pasien menyandang sakit tertentu yang harus dirujuk ke Fasilitas Kesehatan lanjutan.
Ibu dokter juga menyampaikan kegembiraannya, karena ada beberapa peserta pengobatan yang datang dengan kesadaran untuk memeriksa kesehatan saja, bukan karena sakit.
Lapak Jajanan Tradisional dan Pakaian
Kehadiran banyak warga dalam sebuah kegiatan, juga dimanfaatkan oleh mereka yang pandai menjemput bola. Yakni dengan membuka lapak jajanan tradisional seperti jamu beras kencur, kunir asem, cenil, lupis, bahkan sega pecel.
Di lapak lainnya juga terlihat kesibukan dan kerumunan warga yang memilah dan memilih baju bekas layak pakai, yang dijual dengan harga sangat murah.
Kontributor dan Dokumentasi: L. Suryono